Powered By Blogger

Sabtu, 15 Oktober 2016

Metodologi Penelitian

Penelitian Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan. Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.

Macam-macam Tulisan Ilmiah
Teman-teman yang sudah sering berkecimpung di bidang penulisan ilmiah, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah makalah, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, dan resensi. Yap, berbeda dengan tulisan biasa, tulisan ilmiah merupakan hasil pengamatan, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode atau sistematika tertentu, dan hasil serta kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Dalam penulisannya, tulisan ilmiah ini harus sistematis, benar, logis, utuh, dan bertanggung jawab, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah.

Tapi meskipun sama-sama merupakan tulisan ilmiah; kesemuanya sebenarnya memiliki beberapa perbedaan. Untuk lebih lengkapnya, silakan simak penjelasan masing-masing  di bawah ini:


         A. Makalah
  • Karangan yang termasuk tugas pelajar selama pendidikannya di sekolah. (Kamus Besar  Bahasa Indonesia, 1988 : 546);
  • Jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku  (book report) maupun sebagai hasil karangan tentang suatu pokok persoalan. (A.E. Fachrudin, 1988 : 214);
  • Uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut. (Kamus Bahasa Indonesia. W.J.S Poerwadarminta, 1994 : 496);
  • Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris – objektif. (E. Zaenal Arifin, 2000 : 2);

       Ciri-ciri makalah:
  • Merupakan hasil kajian literatur atau hasil laporan pelaksanaan kegiatan lapangan mengenai suatu permasalahan.
  • Mendemonstrasikan pemahaman teoritik dan kemampuan menerapkan prosedur, prinsip dan teori yang berhubungan dengan permasalahan.
  • Menunjukkan kemampuan pemahaman isi dan berbagai sumber yang digunakan.
  • Mendemonstrasikan kemampuan menyusun berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

B. Skripsi

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau studi kepustakaan, yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang studinya sebagai tugas akhir dalam studi formalnya di Perguruan Tinggi. Skripsi dalam dunia pendidikan berarti suatu hasil penyusunan tulisan ilmiah yang telah dibuktikan kebenarannya berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, dan tentunya data yang dikumpulkan diolah untuk kemudian menjadi data yang valid sebagai bahan acuan untuk  membuktikan kebenaran tulisan tersebut.

Penelitian adalah keseluruhan kegiatan baik di dalam pikiran maupun dalam kegiatan nyata yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan suatu masalah di bidang ilmu pengetahuan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi.
Tujuan dan kegunaan skripsi yaitu menyajikan hasil-hasil temuan penelitian secara ilmiah yang berguna bagi pengembangan ilmu dan atu kepentingan praktis administrasi negara dan komunikasi.

Ciri-ciri skripsi:
  • Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah pendidikan.
  • Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa.
  • Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.
  • Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
C. Tesis

Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kritis.Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah teknis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan secara mandiri.


D. Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi yang ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil, dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin program S3 Ilmu Pendidikan.

Ciri-ciri disertasi:
  • Berfokus pada kajian mengenai salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari.
  • Kajian berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji secara mendalam.
  • Mengunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder apabila diperlukan.
  • Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.

E. Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca (Sumadiria, 2004:1).Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001:66);
Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya.Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.
Pada umumnya artikel diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan maksud menyampaikan ide, gagasan, dan pengetahuan.Oleh karena itu, topiksebaiknya mengenai kajian sebuah ilmu tertentu atau masalah yang sedang ramai dibicarakan di masyarakat.
Seperti halnya tulisan karya ilmiah lainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Sistematika ketiga unsur ini tidak diatur secara baku seperti pada makalah, buku, skripsi, tesis, dan disertasi. Sistematika penulisan artikel tidak ditandai dengan bagian-bagian atau tidak terdiri atas bab. Pembedaan bagian atau bab hanya ditandai dengan peralihan paragraf.


F. Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dan sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersfat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius.Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.


Ciri-ciri esai:
  •  Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
  •  Singkat dan dapat dibaca dengan santai.
  •  Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
  •  Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dan objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspektertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
  •  Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh. namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
  •  Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalarri penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
G. Resensi
Menurut Keraf (1997: 274) Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.”

Dengan demikian, resensi dilakukan bukan hanya pada buku saja, tetapi juga pada hasil karya-karya lainnya seperti karya seni. Secara leksikal, resensi artinya pertimbangan atau pembicaraan tentang buku. Oleh karena itu, dalam resensi harus ada vonis atau judgement tentang baik-buruknya sebuah buku atau hasil karya. Buku itu baik dibaca oleh siapa, kalangan mana atau tidak baik dibaca oleh siapa dan kalangan mana. Agar bisa mengadakan pertimbangan dan memberikan keputusan secara objektif, pembuat resensi harus memperhatikan faktor-faktornya. Pertama, penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya; dan kedua, penulis resensi harus menyadari sepenuhnya apa maksud membuat resensi itu (Keraf, 1997: 274).

Selain itu, penulis resensi juga harus mengetahui hal-hal berikut. Pertama, latar belakang, yaitu apa sebenarnya yang ingin disampaikan penulis melalui tulisan atau bukunya itu. Kedua, jenis buku, para pembaca tidak mempunyai selera yang sama. Ketiga, keunggulan buku, penulis resensi harus memperhatikan organisasi buku atau sistematika (outline), isi buku, bahasa yang digunakan pada buku itu. Keempat, masalah teknik, menyangkut perwajahan, kebersihan, dan pencetakan.

Setelah mengetahui unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dan mengadakan pertimbangan-pertimbangan, selanjutnya mengadakan penilaian. Menilai bertujuan untuk menunjukkan kekurangan-kekurangan atau kelebihan-kelebihan buku itu dengan penuh tanggung jawab. Di sini tugas pokok penulis resensi adalah memberitahukan kepada para pembaca bahwa buku itu boleh atau pantas dibaca oleh siapa dan kalangan mana. Pernyataan terkait resensi tersebut harus didasari oleh kriteria-kriteria dan pendapat-pendapat yang masuk akal dan dapat diterima oleh orang banyak.


Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan.
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 

Kesimpulan
Jadi menurut penulisi, terdapat banyak dari macam-macam Penulisan Ilmiah, hanya saja untuk penggunaannya relatif berbeda dan juga cara penulisannya yang berbeda pula, sehingga kalau ingin membuat Karya Tulis Ilmiah cari tahu dahulu jenis tulisan ilmiah apa mana yang ingin digunakan. 

Sumber: alfains.blogspot.com/2016/02/jenis-jenis-tulisan-ilmiah.html
               pangeranarti.blogspot.com/2014/12/pengertian-karya-tulis-ilmiah-menurut.html

Minggu, 15 Mei 2016

Pendidikan Kewarganegaraan: Wawasan Nusantara



BAB II


Pengertian Wawasan Nusantara
Secara estimologis, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Istilah wawasan nusantara berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi dan kemudian ditambahkan akhiran an, sehingga arti wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara melihat. Sedangkan kata Nusantara terdiri dari dua kata yaitu nusa yang berarti pulau atau kesatuan kepulauan dan antara yang berarti letak antara dua unsur yaitu dua benua dan dua samudra. Sehingga arti dari kata nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua benua yaitu Asia dan Australia dan dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.

Aspek Wawasan Nusantara
1.      Aspek Historis, Indonesia diwarnai oleh pengalaman  sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.
2.      Aspek geografis, dan social budaya Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka sumber daya alam  (SDA) dan suku bangsa Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat,  bahasa,  agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar mengenai berbagai macam ragam budaya.
3.             Aspek geopolitik, Berdasarkan Geopolitik wilayah Indonesia adalah satu kesatuan yang satu dari Sabang sampai ke Merauke. Wawasan nusantara dibangun atas dasar geopolitik bangsa Indonesia yang dikaitkan dengan politik kekuasaan.  Salah satu kepentingan nasional dalam konsep wawasan nusantara  berdasarkan Geopolitik adalah mewujudkan tujuan nasional yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 45 untuk keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional.

Konsepsi wawasan nusantara dituangkan dalam perUUan yaitu ketetapan MPR tentang GBHN, akan tetapi ketetapan MPR sekarang sudah dicabut sehingga sebagai dasar yaitu Pasal 25 A UUD 1945, yang berbunyi : Negara Kesatuan RI adalah sebuah negara kepulauan yang bercirikan Nusantara dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan UU.UU yang mengatur hal tersebut adalah UU No 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.

Hakikat Wawasan Nusantara
Adalah keutuhan nusatara, dalam pengertian cara pandang yangg selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Jadi seluruh rakyat Indonesia dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Produk lembaga negara harus dalam lingkup dan kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan daerah, golongan dan perorangan.

Latar  Belakang Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara dilatarbelakangi dalam beberapa aspek antara lain sebagai berikut..

1.      FalsafahPancasila
Pancasila merupakan dasar dalam terjadinya wawasan nusantara dari nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut.
·         Penerapan HAM (HakAsasiManusia). Misalnya pemberian kesempatan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya. 
·         Mengutamakan pada kepentingan masyarakat daripada kepentingan individu dan golongan.
·         Pengambilan keputusan berdasarkan dalam musyawarah dan mufakat. 
2.      Aspek Kewilayahan Nusantara
Aspek kewilayahan nusantara dalam hal ini pada pengaruh geografi karena Indonesia kaya akan SDA dan suku bangsa.

3.      Aspek Sosial Budaya
Dimana dalam hal ini dapat terjadi karena indonesia terdapat ratusan suku bangsa yang keseluruhan memiliki adat istiadat, bahasa, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, yang menjadikan tata kehidupan nasional memiliki hubungan interaksi antara golongan karena dapat menyebabkan konflik yang besar dari keberagaman budaya. 
4.      Aspek Sejarah
Dapat mengacuh kepada aspek sejarah karena Indonesia memiliki banyak pengalaman sejarah yang tidak ingin terulangnya perpecahan dalam berbangsa dan bernegara. Dimana kemerdekaan yang didapatkan merupakan hasil semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sehingga harus dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia. 

Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan nuasantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dukungan serta peringatan-peringatan dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan dan tindakan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kesimpulan
Mempelajari wawasan nusantara ini kita dapat menyimpulkan bahwa negara Indonesia itu sangatlah kaya. dalam hal sosial budaya yang bermacam-macam dari daerah yang tersebar di nusantara, wilayah nusantara dimana Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman jenis flora dan fauna. Namun hal ini sangatlah rentan terjadi konflik di karnakan perbedaan yang sangat banyak di Indonesia terdapat berbagai suku dan karakter yang berbeda, tetapi itu semua bisa di cegah dengan kesadaran bersama bahwa kita semua itu satu, terdapat juga dalam Pancasila dan juga UUD yang menyerukan bahwa bangsa Indonesia harus bersatu saling menghargai satu sama lainnya . Bhineka Tunggal Ika , walaupun kita semua berbeda tetapi tetap bersatu . Marilah menjaga bangsa ini dengan semangat persatuan dan hilangkan segala ego dalam diri, karna perbedaan itulah yang membuat kekuatan di dalam bangsa dan menyatukan kita di dalam sebuah nama yaitu bangsa Indonesia.