Powered By Blogger

Minggu, 26 Juli 2015

Demonstrasi, Menunjukkan Taji Sebagai Mahasiswa!



Kuliah bukan hanya sekedar menuntut ilmu, kuliah juga bukan sekedar besar-besaran IPK. Tapi kuliah juga menuntut kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dan lebih berguna bagi nusa dan bangsa. Mungkin sebagian dari kita ada yang beranggapan bahwa kegiatan demo a.k.a unjuk rasa merupakan hal yang tidak penting dan cenderung tak bermanfaat.
            “ngapain sih lo ikut-ikutan demo, kaya gak ada kerjaan aja.”
“iya bener, bikin capek badan aja panas-panasan di jalanan yang ada malah  bikin item kulit.”

Kalimat diatas merupakan contoh yang sering kita dengar di lingkungan sekitar kita. Mereka hanya belum mengerti apa makna dibalik perjuangan unjuk rasa yang sering kita lakukan. Bagi anda yang telah mengerti makna dibalik itu semua pasti hanya akan tersenyum sambil berbicara dalam hati bahwa mereka yang belum tahu tujuan sebenarnya.



Betapa bangganya kita ketika mengenakan almamater kampus sendiri dan bergandengan tangan dengan warna-warni almamater dari berbagai kampus lain yang turut serta hadir berbaris dan bergandengan tangan untuk menyuarakan jeritan suara dan hati rakyat serta bobroknya politik di negeri ini. Kita adalah mahasiswa, kita adalah penyambung lidah rakyat! Bayangkan apa yang terjadi bila tidak ada lagi yang melakukan unjuk rasa untuk memperingatkan pemerintah yang suatu waktu melakukan kesalahan.


Sudah berapa banyak Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme yang ada di bumi pertiwi ini. Belum lagi masalah pendidikan yang layak serta pemerataan ekonomi antara kota maupun desa. Permasalahan tentang harga BBM yang membuat rakyat tercekik pun tak kunjung usai. Kalau bukan kita yang bergerak (mahasiswa), siapa lagi yang akan memperingatkan para pejabat tinggi yang ada dalam pemerintahan saat ini. Sungguh hal yang memalukan ketika kita yang menyandang status mahasiswa tapi buta akan politik serta konflik yang terjadi di negeri ini.

Melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) inilah kita dipersatukan dengan menyambung lidah kepada Presiden BEM dari masing-masing kampus untuk bergabung menyerukan tuntutan yang sudah dituliskan demi kemajuan bangsa.

Tak luput beberapa lagu kita nyanyikan untuk membakar semangat ataupun menegur mereka yang sedang berada di dalam Istana. Sebanyak apapun terjangan water cannon dan tembakan gas air mata yang diberikan oleh pasukan keamanan, kita tetap teguh berdiri untuk memperjuangkan hak rakyat.
Maka dari itu, tetaplah berjuang kawan. Pantang pulang sebelum ada kesepakatan!
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!

Sebagai tambahan berikut ini beberapa lirik lagu mahasiswa yang sering kita nyanyikan. Tolong dihafalkan bagi yang belum hafal....

TOTALITAS PERJUANGAN
Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
di lembar sejarah manusia
“Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta..” 2x

DARAH JUANG
Disini negri kami
Tempat padi terhampar
Samudranya kaya raya
Tanah kami subur Tuhan…
Di negri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja…
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar..
Bunda relakan darah juang kami
Tuk membebaskan rakyat…
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar..
Bunda relakan darah juang kami
Pada mu kami berjanji
Pada mu kami mengabdi....


BURUH TANI
buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
bersatu padu rebut demokrasi
gegap gempita dalam satu suara
demi tugas suci yang mulia
hari-hari esok adalah milik kita
terciptanya masyarakat sejahtera
terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa Orba
marilah kawan, mari kita kabarkan
di tangan kita tergenggam arah bangsa
marilah kawan, mari kita nyanyikan
sebuah lagu tentang pembebesan
di bawah kuasa tirani
kususuri garis jalan ini
berjuta kali turun aksi
bagiku satu langkah pasti


sumber gambar:
news.okezone.com
kabarkampus.com
Fans Page aksi mahasiswa 2015

Kenali Dahulu Karakter Anak Teknik Mesin Sebelum Menjadi Tambatan Hati

Artikel ini akan membahas mengenai pasangan yang berkuliah di Jurusan Teknik Mesin. Yoi kan, percaya gak lo kalo di jurusan yang paling dikit cewek nya ini bisa jadi tempat lo nemuin pasangan sejati ?
Tapi, tunggu! Sebelum menemukan belahan hati, lo perlu tau karakter cowok-cowok yang tercebur dalam jurusan  ini.haha Nah, apa saja sih yang menarik dari dia yang terbiasa bergelut sama mesin dan oli ? Lalu, hal-hal apa yang harus lo perhatikan waktu sepakat menjalin hubungan dengan doi ? Simak di artikel ini, yuk!

Di Balik Penampilan yang Terkesan Urakan, Sebenarnya Anak-Anak Teknik Mesin Punya Hati yang Lembut dan Karakter yang Cenderung Pemalu.

Penampilan boleh urakan, tapi hatinya lembut lho...
Di Jurusan Teknik Mesin, perbedaan jumlah mahasiwa pria dan wanita emang beda jauh banget. Hal ini bikin pria-pria setengah ganteng yang berkuliah di jurusan ini minim berinteraksi sama yang namanya wanita.

 “Apa tuh wanita ? sejenis makhluk non-biologis kah ??”
                                                                        Robby, Mahasiswa Mesin Gunadarma

Akibatnya, mereka cenderung malu-malu dan bersikap lembut saat berhadapan dengan wanita pujaannya. Terbiasa melihat penampilan anak mesin yang terkesan urakan atau berantakan, mungkin lo bakalan kaget ngeliat sikap dan perilaku mereka yang berubah drastis saat jalan berdua sama pasangannya.
Waktu pedekate misalnya, biasalah sikap malu-malu muncul karena memang jarang ngobrol sama yang namanya wanita. Di beberapa momen kadang gak mau ngasih kabar atau sekedar chattingan lantaran merasa kaku gimana gitu berhubungan sama lawan jenis. Nah, kalo lo emang punya rasa dan pengen hubungan yang lebih dari sekadar temen, gak ada salahnya sedikit aktif ngajak ngobrol lebih dulu. Eh tapi, jangan terlalu agresif juga, kan cewe jaga image katanya sih..hehehe.


Macarin Mahasiswa Teknik Mesin Berarti Harus Rela Berbagi Sama Jadwal Kuliahnya yang Padettt Abiss. Tapi Saat lo Pergi Berdua udah Pasti bikin lo Bahagia.

Sibuk kuliah = jarang pacaran.
Mahasiwa Jurusan Teknik Mesin emang udah biasa dengan jadwal kuliah yang padet abiss. Dengan banyaknya buku-buku dan kitab-kitab suci khas anak teknik, dari sekian mata kuliah yang harus di akrabin udah pasti tersemat kata “rumit”. Kinematika, kalkulus, perpindahan panas, hingga thermodinamika yang selalu memaksa mata mereka begadang demi sekadar mendapatkan nilai C. Damn !
Karena masalah itulah, lo yang pengen atau udah ngejalin hubungan sama mahasiswa Teknik Mesin harus baik-baik memahami. Dia mungkin gak akan selalu punya waktu buat nemenin lo jalan-jalan atau pergi malem mingguan. Tapi, percaya deh kalo sikapnya bukan berarti gak peduli, dia cuma terlalu sibuk sama dunianya sendiri kok.
Yang pasti, mahasiswa teknik mesin punya semboyan bahwa “kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas”. Gak heran kalo ngejalanin hubungan pun kita anak mesin bakal punya prinsip yang sama.


Gak Perlu Curiga Kalo gak Kasih Kabar, Mungkin Emang lagi Sibuk sama Seabreg Tugas-Tugas Khas Anak Mesin.

Gak cuma pelajaran di kelas doang, mahasiswa Teknik Mesin bakalan sibuk sama kegiatan nge-lab dan segala remeh temeh seputar praktikum. Buat ngerjain sebiji proyek, mereka rela seharian gak keluar dari lab atau bengkel yang udah jadi rumah kedua bagi mereka. Asik sendiri sama tugas yang lagi dikerjain bisa jadi bikin dia lupa ngasih kabar ke lo. Gak sempet sekedar ngirim SMS, BBM apalagi nelpon.

     “gak punya pacar aja ribet bagi waktu bro”
                                                                                   Sandyas, IC10 Teknik Mesin Gunadarma.

Gak perlu cepet curiga atau emosi. Berpikir kalo dia gak peduli atau mengabaikan lo. Toh yang terjadi justru jauh dari perkiraan lo, ‘kan? Dia bukannya bersikap abai atau bahkan ngelakuin hal-hal buruk di belakang lo. Tapi, sekedar ngerjain apa yang jadi tugas-tugas dan kesukaannya, dunia Teknik Mesin. Yoshh !

Di Tengah Tugas Kuliah yang Menyiksa, Mereka Sebenarnya Hanya Butuh Lebih Banyak “Me Time”

Hampir setiap harinya kehidupan mereka cuma diisi sama kuliah, belajar, ngerjain tugas, dan ikut praktikum. Sebenernya, waktu yang dia punya udah cukup tersita buat urusan perkuliahan. Bahkan, dia harus pintar-pintar nyolong waktu buat sekadar bisa nonton anime atau nge-game main DotA dan nge PES. :D
Gak mudah emang nyeimbangin dunianya. Urusan kuliah, soal hubungannya sama lo, dan kebutuhan dirinya sendiri. Sebagai pasangan, selayaknya lo bisa pinter-pinter memahami dunianya. Seenggaknya waktu dia gak bisa nganter & jemput lo kuliah, bukan berarti dia males. Paling-paling, dia lagi sibuk di kampus, kalo gak yaa nikmatin waktu luangnya sendirian.
  
Dia Bukan Pasangan yang Bisa Selalu Tampil Keren dan Rapi. Lo Harus Terbiasa Melihatnya Bergelut Dengan Mesin dan Oli
Anak teknik mesin = gak rapi.
Setiap orang punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Mereka yang jago ngutak-atik mesin ternyata gak cukup ngerti soal penampilan. Mahasiswa Teknik Mesin emang punya “bau” laki-laki yang khas. Mandi dua hari sekali, males keramas, gak rajin cukur kumis, sampe ke kampus pake baju seadanya dan celana jeans belel robek-robek yang selalu jadi andalan (serius, ini hasil riset langsung!).
Pasalnya, aktivitas yang mereka lakoni emang gak butuh tampilan rapi, beda deh sama mahasiwa jurusan lain, Bisnis atau Ekonomi misalnya. Kalo akhirnya harus berkotor-kotor di bengkel, pake kemeja sama celana kain yang rapi justru bikin tampak salah kostum, ‘kan?
Lo mungkin sempet merasa risih dan mengkritik penampilan pasangan lo. Tapi, percaya deh kalo pilihan mereka emang ada alesannya juga berkaitan sama kegiatannya sehari-hari. Waktu sesekali harus nemenin lo pergi ke kondangan, dia juga pasti bisa menempatkan diri kok.

Jangan Kaget Kalo Malam Minggu Dia Milih Nongkrong Bareng Temen-Temennya Daripada Pergi Sama Lo.

               Lo: “Sayang, nanti malam kita jalan yuk.”
               Dia: “Duh, aku udah janjian futsal sama anak-anak, Sayang. Maaf ya, next time aja yaa.”

Sama kaya mahasiwa di jurusan Teknik yang lainnya, mahasiswa Teknik Mesin juga punya ikatan sodara yang kuat di kalangan sesama temen se-Jurusan. Setiap harinya mereka terbiasa ngelewatin “kerasnya” perkuliahan bareng-bareng, ngerjain tugas, begadang buat ujian, ‘ngendon’ di lab, atau sekedar nongkrong di kantin selesai kuliah. Di luar kampus juga, mereka masih sering ngabisin waktu bareng. Main futsal, nongkrong, atau ngegame.
Sekalipun udah resmi jadi pacar lo, dia gak akan gitu aja ninggalin dunianya. Kebiasaan-kebiasaan dan prinsip-prinsip pertemanan yang udah dianut sebelumnya. Kalo kehadiran pacar emang gak seharusnya bikin longgar ikatan persahabatan mereka. Kalopun dia milih bareng temen-temennya bukan berarti gak menganggap adanya diri lo, itu cuma perkara kebiasaan yang gak bisa ditinggalin.


Gak Perlu Terlalu Sensitif “nanggepin” Omongan Atau Cara Bercandanya yang Terkesan Kasar. Maklumin lah, Selama Ini Temen-Temennya Kebanyakan Cowok :D

           Lo : “Sayang, aku beli sepatu baru nih, bagus ‘kan?”
           Dia: “Lhah, jelek gitu, Ay! Mendingan pakai sendal jepit aja deh! Hehehehe.”
           Lo : (cuma bisa ngedumel dalem hati karena berharap dipuji)

Lo harus sadar kalo pergaulan sesama cowok yang membuat sikapnya cenderung lugas dan selengean. Temenan antar cowok emang jauh dari kata basa-basi. Ngomong pake tutur yang alus biar gak nyakitin hati temen gak ada di kamus pertemanan mereka.
Bukan gak mungkin kebiasaan ini juga kebawa ke dalam hubungan yang lo sama pasangan lo jalanin. Kalo gak pengen ada salah paham dan perselisihan, lo mungkin harus ekstra sabar. Yakinlah kalo dia gak pernah punya niat bersikap kasar atau nyakitin perasaan lo lewat sikapnya.


Sehari-Hari, Dia Adalah Pribadi yang Santai Tapi Cukup Serius Kalo Bicara Soal Pasangan dan Cinta Sejati
Suka flirting sama cewek a.k.a godain cewek.
Udah jadi rutinitas wajib di sela-sela jam istirahat kuliah, mahasiswa Teknik Mesin paling hobi nongkrong di kantik sambil godain cewek-cewek dari jurusan lain. Sekali lagi, cewek adalah makhluk yang dianggap langka di jurusan mereka,hahaha. Namun, kebiasaan yang mereka lakuin gak pernah lebih dari sekedar demi bisa bersendau gurau cuy. Gak ada kaitannya sama hati. Dia paham bahwa udah ada seseorang yang menempati hatinya, lo yang sah jadi pasangannya. Ciyee....

“Kita emang suka godain cewek gitu, Hehehe. Tapi, aslinya setia kalau udah punya pacar…”
Wisnu Rizki, IC10 Gunadarma

Yang pasti nih ya, di balik sikap yang kadang seenaknya aja, anak Teknik Mesin gak pernah maen-maen soal perasaan. Kalo udah nemuin seseorang yang bisa bikin nyaman, dia gak akan mudah ngelepasin. Sebisa mungkin dia bakal terus berusaha pertahanin dan menjaga baik-baik perempuan yang sudah dipilihnya sebagai pasangan.


Bersama Dia, Lo Gak Perlu Khawatir Bakalan Dipandang Dari Penampilan Fisik Semata

Mahasiswa Teknik Mesin emang bisa dibilang unik. Mereka punya pandangan yang berbeda sama makhluk yang disebut sebagai wanita. Bagi mereka, yang membuat wanita terlihat menarik yaa karena mereka dilahirkan sebagai wanita. :D Gak harus punya wajah cantik atau penampilan modis, dandanan menor, ataupun body yang montok. Setiap wanita unik atas apa adanya mereka.
Waktu milih pasangan pun, tampilan fisik gak pernah jadi pertimbangan yang utama kok. Rasa cinta atau sayang cenderung timbul akibat kedekatan dan kecocokan. Dia gak akan terlalu ribut mengomentari penampilan lo, menuntut lo jadi seperti yang dia mau, atau memaksa lo berubah penampilan sesuai yang dia pengen. Selama bisa mahamin dirinya dan membuatnya merasa nyaman, lo bisa jadi yang diutamakan.cheer :)

Mahasiswa Teknik Mesin Punya Perhitungan Matang, Termasuk Soal Masa Depan Hubungan Kedepannya

Dia boleh jadi terbiasa akrabin materi-materi hitungan. Kemampuan ngerjain soal-soal hitungan kecepatan dan percepatan pasti mumpuni dehh. Tapi, percaya gak kalo kemampuan ngitung dan memperkirakan pun mereka bawa dalam kehidupan nyata, termasuk waktu pacaran ??
Jangan heran deh kalo dia yang baru mulai hubungan sama lo udah ngomong macem-macem soal masa depan.hihi.. Instingnya bisa jadi gak bisa diredam. Dia tentu pengen hubungan yang punya masa depan, yang arahnya jelas dan dijalani dengan tahapan-tahapan hubungan yang memang pantas. Gak heran kalo dia uudah berpikir matang sebelum bertemu orang tua lo, ngenalin lo ke orang tuanya, sampe ngerencanain pernikahan misalnya.

Yoi banget kan, beruntung deh kalian para cewek yang punya pasangan yang berkuliah di Jurusan Teknik Mesin. Sementara, buat lo yang mungkin lagi dalam masa pendekatan alias pedekate, cowok-cowok dari jurusan ini bisa jadi yang gak boleh lo lepasin !!

Jumat, 24 Juli 2015

Hey Mahasiswa..Ayo Tuntaskan Kewajiban Kalian !

Kuliah memang tidak mudah. Ada ragam kewajiban yang harus kamu tuntaskan sebelum akhirnya bisa menyandang gelar sarjana. Timbunan tugas, makalah, hingga sulitnya ujian yang harus ditempuh, seringkali membuatmu menyerah. Belum lagi dosen berwatak keras dan juga bayang-bayang tentang sulitnya tugas akhir.
"Rasa-rasanya berhenti di tengah perjalanan jauh lebih menggoda daripada harus berjuang lebih keras."
Sebelum merasa tidak sanggup melakoni kewajiban yang sudah kamu mulai, ada baiknya kamu berhenti dan kembali berpikir dengan sepenuh hati. Bijakkah keputusanmu jika menyerah saat ini?

Terbukti memang, kuliah bukan satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Tapi ini bukan cuma soal gelar akademis yang disematkan. Kuliah adalah tentang perjuangan !

kuliah tidak akan membuatmu merugi
Kuliah tidak akan membuatmu merugi.
Kuliah memang bukan satu-satunya caramu memperoleh kesuksesan dan impian yang selama ini ingin kamu gapai. Lihat saja di luar sana. Ada Zuckerberg dengan raksasa Facebooknya, Bob Sadino dengan bisnis food and beveragesnya. Mereka berdua, pemain unggul di bidangnya, justru tidak menyandang gelar akademis di balik nama.
Tapi ini bukan sekadar soal gelar akademis yang tersemat setelah nama. Bangku kuliah adalah tempatmu ditantang sebagai manusia dewasa yang bertanggung jawab. Di sini kamu akan dibebaskan mengambil keputusan sesuai kata hati, melakoni kelas yang membuatmu tertarik secara pribadi. Bahkan mengikuti organisasi yang memang kau minati.
Lebih dari sekadar agar bisa bersaing di dunia kerja yang keras, kuliah membentukmu jadi manusia yang tangguh dan tegas. Keringat dan potensimu akan diperas — kamu diajak berjuang melintas kekurangan dan batas.


Perjuangan ini sudah kau lakoni hingga setengah jalan. Menyerah sekarang memang menggiurkan, tapi juga meninggalkan penyesalan yang besar.

berhenti berusaha lambang kesia-siaan
Berhenti berusaha lambang kesia-siaan.
Lihat KHS dan KRS mu. Sudah berapa banyak waktu dan energi yang tertuang di situ ? Berapa malam-malam panjang kau lewati untuk menyelesaikan tugas yang membuatmu pusing setengah mati? Tidak sedikit juga pengorbanan yang mesti dilakoni demi lulus dari tiap semester yang rasanya seperti uji nyali.
Menyerah sekarang mungkin terasa lebih enteng dan menggoda hati. Tapi apakah kamu tidak merasa rugi ? Seluruh investasi tenaga, waktu, dan perjuangan akan terhenti tanpa hasil yang mumpuni. Tinggal ada beberapa semester sebelum wisuda bisa kau lakoni, hanya perlu melakoni KKN atau Skripsi sampai gelar bisa kau miliki.
Menyerah di sini memang terasa lebih mudah saat ini. Namun, penyesalan karena tidak berjuang sepenuh hati akan terus menghantuimu sampai nanti.


Sesungguhnya kamu tak pernah sendirian. Pasti ada dayamu untuk bertahan. Sebab kawan-kawan kuliah bisa jadi teman seperjuangan.

Teman-teman kuliah juga merasakan hal yang sama.
Kuliah bisa terasa sangat berat. Ketika tugas yang mengalir sangat deras dan tak kunjung tuntas, belum lagi ujian dari berbagai mata kuliah yang tentu saja tidak bisa dipelajari dengan mudah. Kamu merasa menjadi orang paling malang sedunia. Harus begadang demi belajar, bahkan mengorbankan waktu nongkrong dan bersenang-senang hanya untuk tenggelam dalam kertas makalah dan bahan ujian.
Mungkin kamu perlu mengingat lagi bahwa kamu tidak sendirian. Bukankah para mahasiswa lain, termasuk teman-temanmu sendiri juga mengalami hal yang serupa? Jika mereka saja bisa, lalu apa yang membuatmu menyerah sekarang ?
Penghiburan serta penguatan bisa kamu dapatkan dari sekitaran. Mereka merasakan hal yang sama, ikut jatuh bangun dalam berjuang menggapai gelar sarjana. Kamu bisa melihat bahwa bersama mereka kamu bisa melewati hal bersama. Bahkan, mereka adalah tempat tepat untuk dimintai bantuan saat kamu merasa kesulitan dengan tugas dan makalah. Mereka juga merupakan tempat yang pas untuk berdiskusi saat kamu mengalami kebuntuan pada proses pengerjaan tugas akhirmu.

Bahkan mereka yang Sarjana kelimpungan saat dihajar perjuangan mencari kerja. Cukup yakinkah dirimu bisa unggul tanpa taji apa-apa di luaran sana?

sudahkah kamu memiliki modal yang kiat untuk menapaki masa depan?
Sudahkah kamu memiliki modal yang kiat untuk menapaki masa depan ?
Tidak pernah ada yang mengatakan padamu bahwa dunia luar itu mudah. Ya, dunia orang dewasa berbeda dengan yang biasa kamu lihat di layar kaca atau buku cerita. Keluar dari universitas dan mencari pekerjaan itu tidak mudah. Kamu akan dibuat kelimpungan ketika hampir semua lamaran yang kamu kirimkan tak kunjung mendapat jawaban.
Kamu juga tidak akan begitu mudahnya mendirikan usaha sendiri dan menjadi pengusaha ternama. Semuanya butuh perjuangan yang sama beratnya. Jika memang kamu ingin menggeluti bisnis sendiri, sudahkah kamu siap dengan segala konsekuensi? Sudahkah kamu memiliki sifat ulet dan pantang menyerah? Dan, bukankah tidak ada ruginya jika kamu menyelesaikan bangku kuliah demi memperluas wawasan sebagai modal sebagai pengusaha di masa depan?


Kuliah bukan perjuanganmu sendiri. Ada harapan orangtua dan impian mereka yang terselip dalam ijazah dan toga yang akan kau dapat nanti. Berjuanglah sampai gelar kau miliki!

Mereka hanya ingin melihat kamu berhasil wisuda.
Ingatkah kamu bahwa pergumulan serta tantangan yang kamu temui sekarang ini tidaklah ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan yang harus dilakukan oleh kedua orangtuamu. Mereka bekerja siang malam demi menimbun pundi-pundi rupiah supaya kamu bisa terus bersekolah dan mendapatkan gelar sarjana. Ketika kamu memutuskan untuk berhenti berusaha dan pensiun sebagai mahasiswa, kedua orangtuamu lah yang pertama kali akan merasa terpukul dan kecewa.
Sejak pertama kamu memasuki bangku kuliah, impian mereka hanyalah melihatmu mengenakan toga dan berhasil memperpanjang nama dengan gelar sarjana. Sampai hatikah kamu memutuskan untuk berhenti berjuang hanya karena merasa malas dan enggan berjuang lebih keras ? Tegakah kamu mengukir gurat kekecewaan di paras mereka yang tak lagi muda ?

Percayalah, jatuh bangun perjuangan kalian pasti akan membuahkan hasil di masa depan. Para mahasiswa yang kewajibannya belum tuntas, tolong jangan menyerah sekarang. Bersemangatlah, sampai hari wisuda dan memakai toga itu tiba. 
hipwee.com